TERJEMAHAN

Friday 14 January 2011

DOA SANG KORUPTOR 2

Setelah diadili karena kasus korupsi, mendadak Abdul Fulus rajin belajar agama secara privat kepada Ustadz Abdul Hakim. Agas bisa tabah menjalani cobaan yang tengah dialaminya, Abdul Fulus minta ustadz mengajarinya berbagai macam do’a. Dari sekian banyak do’a yang diajarkan ustadz, ada satu do’a favorit dan paling sering dibaca Abdul Fulus, yaitu “Robbii adkhillnii mudkhola sidqii wa akhrijnii mukhroja sidqii waj’allii min ladunka sulthonan nashiiro.” (Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan aku dari tempat keluar yang benar. Dan adakanlah dari sisi-Mu kekuasaan yang menolongku).
Yang dipahami Abdul Fulus dari penjelasan ustadz tentang do’a ini dalam konteks dirinya adalah agar ia kelak bisa mengakhiri karir dengan baik di instansinya sebagaimana ia dulu memulai karir dengan baik. “Datang nampak muka, pergi nampak punggung,” kira-kira seperti kata-kata bijak itulah Abdul Fulus menghendaki perjalanan karirnya. Karena itu setiap saat rajin sekali ia berdo’a.
Ketika saatnya pengadilan menjatuhkan vonis, ternyata Abdul Fulus divonis 3 tahun dan segera masuk tahanan. Abdul Fulus mengadu kepada Ustadz Abdul Hakim, “Tuhan tidak mau mendengar do’aku.”
“Do’a apa yang kamu baca ?”
Robbii adkhillnii mudkhola sidqii (Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar).”
“Kamu keliru, justru Tuhan telah mengabulkan do’amu. Dasar koruptor, do’a yang kuajarkan pun engkau korupsi.”

No comments:

Post a Comment