TERJEMAHAN

Wednesday 2 March 2011

DRAF SURAT PENGUNDURAN DIRI NURDIN

Berita mengenai kepengurusan PSSI terus menghangat (maaf makin memanas), hampir seluruh pencinta sepak bola menginginkan Nurdin Halid turun sebagai Ketum atau tidak lagi mencalonkan diri dalam pemilihan ketua umum PSSI mendatang. Dari mulai mantan wakil Presiden JK, Menegpora AM, ketua DPR MA, mantan pemain nasional, olahragawan nasional, DPR pun telah mendengarkan pendapat dari Menegpora dan PSSI, terakhir 84 pemilik suara dalam kongres PSSI membuat surat mosi tak percaya kepada Nurdin Halid. Kesimpulannya mereka memberi tanggapan yang senada, intinya Nurdin Halid agar legowo untuk tidak lagi duduk di PSSI.

Entah apa yang ada di benak Nurdin Halid, ia sama sekali tidak menanggapi pernyataan-pernyataan itu, bak pribahasa biarkan anjing menggonggong kafilah tetap berlalu, emang gua pikirin begitu ucapan Nurdin Halid beberapa waktu yang lalu dalam bincang-bincang disebuah stasiun TV milik keluarga Bakrie.

Kesulitan apa gerangan yang sedang dihadapi oleh Nurdin Halid untuk dapat dengan legowo mundur dari PSSI. Kalau kesulitan itu hanya karena factor komunikasi saja agar kalaupun harus mundur berkesan terhormat, maka dengan segala kerendahan hati dibawah ini saya buatkan draft Surat Pengunduran diri dari dan untuk Bung Nurdin Halid, mohon dikoreksi jika ada kata-kata atau kalimat yang kurang berkenan dan kalau setuju Bung Nurdin silakan tanda tangan saja.


Draft sebagai berikut :

Jakarta, 2 Maret 2011

Kepada yang terhormat,
  1. Presiden Republik Indonesia
  2. Menteri Negara Pemuda dan Olah raga
  3. Ketua KONI/KOI
  4. Presiden FIFA
  5. Pengcab PSSI di seluruh Indonesia
  6. Masyarakat Indonesia Pencinta Bola
Perihal : Pengunduran diri sebagai Ketua Umum PSSI dan Pencalonan Balon Ketua Umum PSSI

Ass WW,

Setelah melihat, mendengar dan memperhatikan aspirasi masyarakat pencinta sepak bola Indonesia yang datang dari semua kalangan, mulai dari pejabat Negara, Anggota DPR, Pengamat olah raga, mantan pemain nasional dan masyarakat pencinta sepak bola, dimana mereka menginginkan saya untuk mundur dari pengurusan PSSI dan tidak lagi mencalonkan diri sebagai ketua umum PSSI dalam kongres mendatang, maka dengan tulus ikhlas saya umumkan atau saya beritahukan bahwa saya bersedia mundur dari kepengurusan PSSI dan tidak akan mencalonkan lagi sebagai ketua umum dalam kongres mendatang.

Kritik untuk Saya demikian bertubi-tubi, dari mulai tidak pernahnya PSSI juara dalam berbagai kejuaraan, pengurus koruptor, membawa PSSI ke ranah politik, dibeberapa tempat para pendemo bahkan menyamakan saya dengan sejenis binatang, belum lagi cacian-cacian bahasa kebon binatang saling bersahut-sahutan, sungguh membuat perasaan saya dan keluarga terganggu. Keluarga besar saya yang tak ada kaitan dengan tugas-tugas saya di PSSI menjadi ikut malu, sungguh kelewatan kritikan yang menyamakan saya dengan monyet dan kerbau, seakan segala kerja dan usaha saya untuk PSSI tidak ada sama sekali. Tapi sudahlah, saya tak mau mencari kambing hitam siapa biang keladi dari semua itu.

Memimpin PSSI tidak mudah, segala daya telah saya korbankan, waktu, tenaga dan materi, hasilnya menurut masyarakat tidak tampak kepermukaan, sepenuhnya saya terima dan saya sadari semua itu. Saya berharap, siapapun yang akan memimpin PSSI kelak, dapat membawa PSSI kembali berjaya.

Perlu saya sampaikan melalui surat ini, saya pun telah meminta pak Nugraha Besus untuk tidak lagi duduk di PSSI, karena beliau juga sudah terlalu lama disana, saya minta untuk memberi kesempatan yang muda-muda.
Atas nama pribadi dan keluarga, saya mohon maaf bila selama ini saya belum bisa memberikan yang maksimal untuk kejayaan sepak bola Indonesia. Saya masih berharap mimpi saya untuk menduniakan PSSI terwujud kelak, amin….

Wassalam,


Nurdin Halid

Sumber : Kompasiana

No comments:

Post a Comment