TERJEMAHAN

Wednesday 8 June 2011

TIPS MENGHADAPI AUDITOR 1

Bagi rekan-rekan yang berpropesi sebagai pengelola keuangan ada baiknya membaca beberapa tips yang ada dibawah ini, yang tujuannya bukan untuk melawan auditor tetapi untuk melegakan ketegangan yang ada pada diri anda auditee/orang yang diperiksa. agar pemeriksaan dapat berjalan baik, tanpa banyak temuan.

TIPS NON-TEKNIS


1. Tempatkan auditor di ruangan yang AC nya sangat dingin atau ngga pakai AC sama sekali.
Memang terlihat kejam. Tapi apa boleh buat, anda harus membuat auditor susah konsentrasi dan ngga betah sehingga jadi pengen buru-buru pull-out (balik ke kantornya)


Jawaban auditor:
Sungguh kejam. Tapi jangan salah, auditor itu adalah orang-orang gesit dan pintar. Sebelum berangkat ke klien, 5 lapis jaket sudah disiapkan di dalam koper. Syal berbagai motif sudah di taruh di dalam tas. Satu lagi, sarung buat ngeronda juga di simpan di dalam tas. Nggak heran, kalau tas auditor itu semuanya gede-gede. Kalau nggak ada AC, itu masalah sepele. Auditor punya cadangan kipas dari seluruh penjuru mata angin. Nggak heran juga, kenapa tas auditor sebesar geladak kapal.


2. Cicillah data dan dokumen yang harus anda berikan ke auditor secara bertahap
Ini satu trik supaya auditornya ngga punya banyak bahan untuk nanya-nanya lebih jauh. Cara terbaik adalah, kasih data-data umum dulu, baru yang lebih detil. Tanpa rincian detil auditor bakalan bingung mau cek-kroscek apa. Kalopun auditornya nanya soal yang detil, anda bisa jawab, “Oh, kita punya data rinciannya Pak, tapi lagi disiapin sama staf saya.” Paling bagus kalau data yang berpotensi dicecar pertanyaan auditor dikasih pas hari terakhir penugasannya, jadi ngga sempat dianalisa lebih mendalam..hehehe.


Jawaban auditor:
Trik yang cukup jitu. Buat auditor pemula, trik ini cukup ampuh ngejatuhin mental. Kalau sudah bertahun-tahun, trik beginian udah karatan. Bagi pemula, kalau di sodorkan data antah berantah begitu, langsung tanya buat apa, kejar terus datanya, tanya sama stafnya, buru terus kemejanya. Kalau perlu, tongkrongin terus sampai kelar. Tak kenal lelah. Tak kenal susah. Seperti lagu pahlawan, maju terus pantang mundur.


3. Jangan memberikan nomer HP pribadi anda
Kecuali anda naksir sama auditornya, jangan pernah memberikan nomer hp anda ke auditor yang lagi ngaudit kantor. Kalo auditor lagi minta dokumen atau ada yang mau ditanyain ke anda, mereka akan menguber anda dengan segala cara.


Jawaban auditor:
Namanya auditor, mana pernah kehilangan akal. Pas TOC Payroll, simpan semua data-data lengkap karyawan. Plus alamat, nomer hp dan emailnya. Kalau perlu, catat juga no hapee orang tuanya, istrinya, suaminya ataupun tetangga-tetanggany a. Jangan mau tau berapa besar gajinya aja. Atau juga, datangin saja HRD buat nanyai segala macam kekurangannya.


4. Usahakan pulang tenggo dengan berbagai alasan
Auditor umumnya mengidap penyakit workaholic kronis, baik itu bawaan orok atau tuntutan profesi. Jika anda ngga berbakat lembur atau tinggal jauh dari kantor, buatlah alasan serasional mungkin ketika anda pulang tenggo, misalnya mau ikut ronda di kelurahan atau lagi ikut kursus bahasa mongolia kelas malam.


Jawaban auditor:
Silahkan saja pulang duluan, tapi siap-siap saja, besok pagi Anda akan di tongkrongin berjam-jam, ditungguin sama auditornya sampai Anda mempersiapkan data yang dimintai olehnya. Hati-hati, auditor itu tukang mengadu. Bisa-bisa Anda di tegur atasan Anda, karena lalai memberikan data yang diminta kepada auditor.


5. Jangan nongkrong di ruangan auditor > 5 menit atau sekalian ajak ngobrol ngalor ngidul
Kalau anda ngga menguasai semua permasalahan keuangan kantor anda, jangan berlama-lama duduk bersama auditor karena anda secara ngga sadar sedang dijadikan narasumber. Kalo jawaban anda bener sih ngga masalah. Kalo salah? Bos anda bisa ngamuk-ngamuk pas dikonfirmasi sama auditor. Atau sekalian minta rekan kantor anda yang ngga ada hubungan langsung dengan penugasan audit, katakanlah sekretaris di kantor anda, untuk duduk dan ngobrol macam-macam tentang cuaca, gosip artis, sepakbola atau apapun dengan auditor. Pilihannya kalo ngga si auditor ikut larut dalam pembicaraan ngga penting atau mereka kehilangan mood untuk melanjutkan pekerjaannya pada hari itu.


Jawaban auditor:
Auditor sebenarnya risih juga di datangi klien berlama-lama. Kalau Anda di tawari camilan oleh auditor, sebenarnya juga harus berhati-hati. Itu salah satu trik jitu agar Anda betah berlama-lama duduk dekat auditor. Kalau bicara tentang gosip. Auditor juga raja dan ratu gosip. Duduk berlama-lama di depan laptop, terkadang bukan hanya menganalisa pekerjaan dan working paper. Di kala resah dan gundah gulana, auditor juga suka menganalisa sebab-sebab perceraian selebritis, pernikahan ataupun gosip mantan-mantan pacar selebritis. 


6. Letakkan mesin fotokopi, fax atau dispenser di tengah-tengah sekelompok karyawan
Ini dilakukan semata-mata agar si auditor sungkan kalo mau bolak balik motokopi atau ngambil air minum isi ulang (ya iyalah…dipelototin sekian pasang mata ketika bolak balik ngerjain sesuatu biasanya menimbulkan efek kapok bagi yang bermental lemah ).


Jawaban auditor:
Mental auditor itu mental baja, seribu halangan datang menghadang, seribu satu cara menendang tantangan itu. Karena kebiasaan di tinggal oleh seniornya, auditor sering sendirian dan kesepian di dalam ruangan. Jadi, dispenser, mesin fotokopi ataupun fax yang ditaruh di tengah-tengah keramaian, justru makin membuat auditor junior tersebut kesenangan dan riang gembira bila berhasil bersosialisasi dengan sekitarnya. Apalagi dengan klien, wuih, gak ada ruginya deh! Kali aja ada yang cakep gitu, mungkin saja, ada udang di balik bakwan, ada jodoh diantara auditee!


7. Berusahalah untuk terlihat sangat sibuk
Tujuannya sama dengan poin nomer 6.


Jawaban auditor:
Sama. Persis sama. Auditor juga suka pura-pura sangat sibuk. Bahkan, ketika dia mendatangi Anda dengan seribu satu pertanyaannya. Percayalah, tak sepenuhnya seluruh tanya itu harus di jawab. Mungkin auditornya cuma kesal saja, melihat Anda yang terlihat sangat sibuk tapi sekalipun Anda belum memenuhi data-data permintaannya.

8. Gunakan kata-kata yang menjatuhkan mental si auditor

Kalimat seperti “oo.. jadi adek ini lulus kuliah tahun 2008? Cilik yo…” atau “dek, aku udah membuat laporan keuangan ini sejak kau masih SD” umumnya akan membuat si auditor tertekan dan cenderung jadi sangat berhati-hati kalo nanya atau minta data biar ngga dibilang masih anak bawang. Tips ini hanya berlaku terhadap auditor baru yang fresh from the college. Auditor dengan pengalaman ngaudit > 3 tahun biasanya udah imun terhadap trik ini.


Jawaban auditor:
Kalau auditor yang baru lulus, katakan saja Anda lulus dengan predikat cumlaude. Kalau klien berkata laporan keuangannya di buat sejak masih SD, bilang saja, lain dulu, lain sekarang. Peraturan perpajakan sudah beda. 

sumber: kaskus 

No comments:

Post a Comment