TERJEMAHAN

Saturday 2 July 2011

NYANYIAN MERDU NAZARUDDIN

 

Satu kasus baru yang sangat fenomenal terjadi ditubuh Partai Demokrat ( Nazaruddin sebagai Bendum PPD ) dengan ketua Mahkama Konstitusi Mahfud MD terkait isu suap wisma atlet sebesar Rp. 830 juta melalui Sekjen MK Djanedri.

Presiden SBY selaku ketua Dewan Pembina Partai Demokrat mendapat laporan dari Mahfud MD selaku ketua MK, dalam laporanya kasus ini sepakat untuk dibuka seluas-luasnya bahkan beliau sudah memberikan lampu hijau dengan pencopotannya bendum PPD Nazaruddin dari anggota Partai Demokrat, agar tidak ada tuduhan liar dan intervensi pihak -pihak yang terkait, maka Presiden SBY memberikan instruksi agar kasus ini dilimpahkan pada pihak yang berwenang agar proses hukum bisa berjalan secara transparan tanpa harus ditutup – tutupi.
Lambannya gerak aparat petugas penegak hukum merespon lampu hijau presiden untuk menangkap nazaruddin, yang akhirnya nazaruddin pun kabur, apakah ini di sengaja atau tidak, agar bobrok yang ada di partai bitang  biru itu tidak terbongkar, tapi lain kenyataannya  makin jauh nazaruddin makin kecang nyanyiannya, sampai sampai melibatkan ketua partai demokrat dan menteri pemuda dan olahraga. 

Nyaringnya nyanyian Nazaruddin. Bagai satria bergitar, Bendahara Umum Partai Demokrat yang baru saja diberhentikan Dewan Kehormatan Partai Demokrat itu malah lebih garang mendendangkan lirik yang menusuk ke mana-mana.

Pemecatannya itu tidak membuatnya gentar dan tutup mulut. Dia melancarkan jurus pendekar mabuk, menebas kiri kanan, tak peduli kawan atau lawan terkena sabetannya.

Dia mengumbar aneka borok berbagai pihak. Tidak hanya kebobrokan di luar partainya, tetapi dia juga membidik sesama kader Demokrat. Nazaruddin misalnya menyebut Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD melakukan fitnah soal pemberian uang persahabatan 120 ribu dolar Singapura (Rp830 juta) kepada Sekjen Mahkamah Konstitusi Janedjri M Gaffar, engelina sondak pun di bawa-bawa dalam keterlibatan  proyek wisma atlit, terlebih sekarang melibatkan ketua Partai Anas Ubaningrum bankan melibatkan Menteri Pemuda Olahraga Andi Malarangeng.

Ke internal partai, Nazaruddin seolah melancarkan politik bumi hangus. Dia membuka aib menteri dan elite Partai Demokrat. Misalnya dia menyebutkan bahwa semua proyek di sebuah kementerian dikendalikan kerabat sang menteri. Nazaruddin juga menyentil bahwa banyak kader Demokrat melanggar etika. Ada yang menjual nama Partai Demokrat tatkala beperkara di Mahkamah Agung. Dia mengaku memiliki sejumlah amunisi tentang kebobrokan kader-kader Demokrat yang siap diledakkan. 

referensi : Metrotv.com dan lainnya.

No comments:

Post a Comment