Hal itu dikemukakan Mustofa B Nahrawardaya seorang pengamat dari
Indonesian Crime Analyst Forum, lewat rilisnya, Senin (12/9) malam.
Pengamatan bulan purnama tersebut merupakan kelanjutan dari
perdebatan soal penentuan 1 Syawal 1432 Hijriyah alias Hari Raya Idul
Fitri 2011. Sebelumnya, Kementerian Agama dan sejumlah organisasi Islam
menetapkan 1 Syawal jatuh pada Rabu 31 Agustus. Sementara Muhammadiyah
dan beberapa ormas Islam lain menentukan 1 Syawal pada Selasa, 30
Agustus 2011.
Menurut Mustofa B Nahrawardaya, Senin siang lalu fase bulan sudah
mencapai 100 persen. Selain dapat dilihat secara kasat mata pada Senin
malam, informasi ini juga bisa diperiksa pada www.moonconnection.com, sebuah berisi konten astronomi, khususnya seluk beluk bulan dan persoalannya.
Sementara itu, kalender fullmoon lain seperti www.fullmoon.info dan www.moonphases.info juga mengabarkan perhitungan serupa.
“Hari Senin, saya cek, dan hasilnya adalah bulan sudah mencapai fase
100 persen. Bulan Purnama terjadi Senin, meski jamnya berbeda-beda,
tergantung posisi pembagian waktunya,” katanya.
Mustofa mengungkapkan bahwa bulan purnama bisa dijadikan patokan
untuk menemukan kapan terjadinya tanggal 1 Syawal. Alasannya, purnama
pasti terjadi pada pertengahan bulan atau tanggal 15 setiap bulannya.
Karena purnama terjadi hari Senin, 12 September 2011, maka otomatis 15
hari yang lalu adalah tanggal 1 Syawal.
“Sangat sederhana. Saya sudah menghitung, dan memang benar, ketemulah
bahwa tanggal 29 Agustus 2011 memang sudah memasuki tanggal 1 Syawal
1432H,” katanya.
No comments:
Post a Comment